Kamis, 03 Mei 2012

Jack dan kacang buncis

Pada suatu hari, seorang janda miskin yang mempunyai seorang anak yang bernama Jack. Mereka sangat miskin dan mereka tidak mempunyai apapun kecuali seekor sapi. Ketika sapi itu menjadi tua dan besar, ibunya si Jack menyuruh si Jack untuk menjual sapinya ke pasar. Dalam perjalanan ke pasar, Jack bertemu seorang tukang daging yang memiliki beberapa kacang buncis yang cantik di tangannya. Tukang daging mengatakan kepada si Jack bahwa buncis tersebut sangat berharga dan membujuk si Jack yang tolol tersebut untuk menukar sapinya dengan buncis-buncis.
Jack membawa buncis kerumah dengan senang hati. Ketika dia bercerita kepada ibunya, ibunya sangat marah. Buncis – buncis itu dilempar keluar jendela dan menyuruh si Jack pergi tidur dengan tidak member makan malam. Pagi berikutnya ketika dia melangkah keluar, Jack melihat yang luar biasa, dia terkejut buncis tersebut sudah tumbuh besar mencapai awan. Si Jack ingin mengetahui dan memanjat. Sampai di langit dia melihat istana yang sangat besar/indah. Dia sangat terkagum melihat istana yang sangat besar.
Tiba – tiba seorang anak laki – laki yang tampan mendatanginya dan berkata “Jack lihat istana ini. Di dalam istana ada seorang raksasa yang sangat kejam dengan isterinya. Tuhan punya rencana sampai akhirnya mereka hidup sampai kamu datang karena mereka sangat kejam. Saatnya sekarang kamu harus merampas punya ayahmu dari mereka, dia harus membantu. Pria tersebut hilang.
Jack tiba di istana dan berdiri di depan pintu. Jack menyapa isteri raksasa dan dia mengatakan sesuatu untuk makan dan minum karena dia sangat lapar. Isteri raksasa mengomel tetapi akhirnya dia memberikan sarapan yang bagus. Si Jack belum selesai makan ketika dia merasakan rumah itu tidak nyaman, “Oh tidak, suamiku datang” tangis si isteri raksasa. “ Apa yang harus ku lakukan? “.
Dengan cepat raksasa betina itu membuka lemari yang sangat besar dan menyembunyikan Jack disitu. Sesaat kemudian dia mendengar suara kaki yang besar, suaranya itu  seperti gemuruh dan dia menjerit diluar.
“Fee, fi, fo, fum! Saya mencium bau manusia, saya mau makan. Satu pendapat yang baik. Jack sangat ketakutan dan dia menjadi tidak nyaman.
“ Sayang ku “, ulang perempuan itu, “ ini hanya bau enak dari steak daging gajah yang aku masak untuk kamu”. Dan dia mempersiapkan makanan untuknya.
Setelah makan si raksasa membuka sebuah kotak dan menaruh di luar beberapa tas yang isinya emas dan dia turun untuk menghitungnya lalu dia bertanya kepada isterinya untuk mengambil telur emas ayam betina sambil bernyanyi. Dia membawa dan raksasa berkata “ letakkan” dan meletakkan telur-telur emasnya. Segera raksasa mendengkur sampai rumahnya itu bergetar.
Dengan hati-hati si Jack membuka lemari dan merayap. Dia mengambil salah satu kantong emas dan menangkap ayam yang bertelur emas.
Sayangnya ayam tersebut berkokok ia membangunkan raksasa namun sebelum raksasa itu cukup sadar, jack lari dari istana tersebut dia berlari cepat lalu dia memanjat pohon buncis tersebut dan dia memanjat turun sampai kerumahnya. Mereka hidup bahagia dengan tas emas dan telur emas.
Tidak lama setelah itu mama si Jack jatuh sakit. Banyak dokter untuk menyembuhkannya tetapi tidak satupun dokter yang berhasil. Wanita itu menjadi sedih dan dia tidak sanggup hidup lagi meskipun dia dan anak laki-lakinya kaya. Jack sangat bingung karena dia sangat mencintai ibunya.
Tiba-tiba dia puny ide, “mungkin di istana sana ada sesuatu yang dapat menyembuhkan ibunya” ingat dia. Jadi pada pagi yang cerah dia lekas naik ke bunga mawar dan manjat kepohon buncis, dipanjat dan di panjat sampai dia mencapai puncak.
Tapi kali ini dia mendapati dirinya di dalam semak di dalam kebun istana. Ketika dia datang untuk mendekat dia mendengar raksasa berteriak, “ Sayang, bawakan aku harpa emas ku “. Maka raksasa wanita membawanya dan meletakkannya di atas meja di samping raksasa itu. Kemudian raksasa itu berkata “Menyanyilah” dan si harpa emas bernyamyi dengan sangat indah dan dia terus bernyanyi sampai raksasa itu tertidur dan mendengkur seperti halilintar.
Kemudian, Jack dengan cepat memanjat ke atas meja dan melarikan diri dengan harpa ditangannya, tetapi harpa itu  berteriak “Tuan! Tuan!” raksasa itu terbangun, dia tidak tahu apa yang barusaja terjadi. Tetapi kemudian dia menyadarinya dan mulai mengejar Jack.
Anak itu melarikan diri seperti kilat dengan harpa dan akhirnya tiba di bagian atas kacang buncis. Dia mulai turun secepat mungkin. Ketika Jack sampai di tanah, dia memanggil ibunya, “Lihat apa yang aku bawa untuk mu”. Si harpa mulai memainkan melodi yang memikat dan ibunya tersenyum bahagia.
Tetapi di atas sana di dalam awan, raksasa yang kehilangan jejak Jack mendengar nyanyian harpa. Jack menyadari bahwa bagian bawah kacang buncis yang tebal bergetar pada bagian bawah akibat sesuatu yang sangat berat. Raksasa berusaha turun ke bumi.
Tanpa menunggu lagi Jack mengambil kampak dan menebang buncis berulang kali. Alhasil, raksasa dan tumbuhan itu menghantam tanah dengan suara yang sangat besar, hantaman itu membunuh raksasa itu seketika.
Jack dan ibunya berpelukan, dan merasa bahagia atas apa yang terjadi. Sejak saat itu, mereka hidup bahagia dan berkecukupan. Mereka juga berlaku baik dan murah hati terhadap orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar