Pada
suatu hari, seorang janda miskin yang mempunyai seorang anak yang
bernama Jack. Mereka sangat miskin dan mereka tidak mempunyai apapun
kecuali seekor sapi. Ketika sapi itu menjadi tua dan besar, ibunya si
Jack menyuruh si Jack untuk menjual sapinya ke pasar. Dalam perjalanan
ke pasar, Jack bertemu seorang tukang daging yang memiliki beberapa
kacang buncis yang cantik di tangannya. Tukang daging mengatakan kepada
si Jack bahwa buncis tersebut sangat berharga dan membujuk si Jack yang
tolol tersebut untuk menukar sapinya dengan buncis-buncis.
Jack
membawa buncis kerumah dengan senang hati. Ketika dia bercerita kepada
ibunya, ibunya sangat marah. Buncis – buncis itu dilempar keluar jendela
dan menyuruh si Jack pergi tidur dengan tidak member makan malam. Pagi
berikutnya ketika dia melangkah keluar, Jack melihat yang luar biasa,
dia terkejut buncis tersebut sudah tumbuh besar mencapai awan. Si Jack
ingin mengetahui dan memanjat. Sampai di langit dia melihat istana yang
sangat besar/indah. Dia sangat terkagum melihat istana yang sangat
besar.
Tiba
– tiba seorang anak laki – laki yang tampan mendatanginya dan berkata
“Jack lihat istana ini. Di dalam istana ada seorang raksasa yang sangat
kejam dengan isterinya. Tuhan punya rencana sampai akhirnya mereka hidup
sampai kamu datang karena mereka sangat kejam. Saatnya sekarang kamu
harus merampas punya ayahmu dari mereka, dia harus membantu. Pria tersebut hilang.
Jack
tiba di istana dan berdiri di depan pintu. Jack menyapa isteri raksasa
dan dia mengatakan sesuatu untuk makan dan minum karena dia sangat
lapar. Isteri raksasa mengomel tetapi akhirnya dia memberikan sarapan
yang bagus. Si Jack belum selesai makan ketika dia merasakan rumah itu
tidak nyaman, “Oh tidak, suamiku datang” tangis si isteri raksasa. “ Apa
yang harus ku lakukan? “.
Dengan cepat raksasa betina itu membuka lemari yang sangat besar dan menyembunyikan Jack disitu. Sesaat kemudian dia mendengar suara kaki yang besar, suaranya itu seperti gemuruh dan dia menjerit diluar.
“Fee,
fi, fo, fum! Saya mencium bau manusia, saya mau makan. Satu pendapat
yang baik. Jack sangat ketakutan dan dia menjadi tidak nyaman.
“
Sayang ku “, ulang perempuan itu, “ ini hanya bau enak dari steak
daging gajah yang aku masak untuk kamu”. Dan dia mempersiapkan makanan
untuknya.
Setelah
makan si raksasa membuka sebuah kotak dan menaruh di luar beberapa tas
yang isinya emas dan dia turun untuk menghitungnya lalu dia bertanya
kepada isterinya untuk mengambil telur emas ayam betina sambil
bernyanyi. Dia membawa dan raksasa berkata “ letakkan” dan meletakkan
telur-telur emasnya. Segera raksasa mendengkur sampai rumahnya itu
bergetar.
Dengan
hati-hati si Jack membuka lemari dan merayap. Dia mengambil salah satu
kantong emas dan menangkap ayam yang bertelur emas.
Sayangnya
ayam tersebut berkokok ia membangunkan raksasa namun sebelum raksasa
itu cukup sadar, jack lari dari istana tersebut dia berlari cepat lalu
dia memanjat pohon buncis tersebut dan dia memanjat turun sampai
kerumahnya. Mereka hidup bahagia dengan tas emas dan telur emas.
Tidak lama setelah itu mama si Jack jatuh sakit. Banyak
dokter untuk menyembuhkannya tetapi tidak satupun dokter yang berhasil.
Wanita itu menjadi sedih dan dia tidak sanggup hidup lagi meskipun dia
dan anak laki-lakinya kaya. Jack sangat bingung karena dia sangat
mencintai ibunya.
Tiba-tiba
dia puny ide, “mungkin di istana sana ada sesuatu yang dapat
menyembuhkan ibunya” ingat dia. Jadi pada pagi yang cerah dia lekas naik
ke bunga mawar dan manjat kepohon buncis, dipanjat dan di panjat sampai
dia mencapai puncak.
Tapi
kali ini dia mendapati dirinya di dalam semak di dalam kebun istana.
Ketika dia datang untuk mendekat dia mendengar raksasa berteriak, “
Sayang, bawakan aku harpa emas ku “. Maka raksasa wanita membawanya dan
meletakkannya di atas meja di samping raksasa itu. Kemudian raksasa itu
berkata “Menyanyilah” dan si harpa emas bernyamyi dengan sangat indah
dan dia terus bernyanyi sampai raksasa itu tertidur dan mendengkur
seperti halilintar.
Kemudian, Jack dengan cepat memanjat ke atas meja dan melarikan diri dengan harpa ditangannya, tetapi harpa itu berteriak
“Tuan! Tuan!” raksasa itu terbangun, dia tidak tahu apa yang barusaja
terjadi. Tetapi kemudian dia menyadarinya dan mulai mengejar Jack.
Anak
itu melarikan diri seperti kilat dengan harpa dan akhirnya tiba di
bagian atas kacang buncis. Dia mulai turun secepat mungkin. Ketika Jack
sampai di tanah, dia memanggil ibunya, “Lihat apa yang aku bawa untuk
mu”. Si harpa mulai memainkan melodi yang memikat dan ibunya tersenyum
bahagia.
Tetapi
di atas sana di dalam awan, raksasa yang kehilangan jejak Jack
mendengar nyanyian harpa. Jack menyadari bahwa bagian bawah kacang
buncis yang tebal bergetar pada bagian bawah akibat sesuatu yang sangat
berat. Raksasa berusaha turun ke bumi.
Tanpa
menunggu lagi Jack mengambil kampak dan menebang buncis berulang kali.
Alhasil, raksasa dan tumbuhan itu menghantam tanah dengan suara yang
sangat besar, hantaman itu membunuh raksasa itu seketika.
Jack
dan ibunya berpelukan, dan merasa bahagia atas apa yang terjadi. Sejak
saat itu, mereka hidup bahagia dan berkecukupan. Mereka juga berlaku
baik dan murah hati terhadap orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar