Rabu, 30 Mei 2012

Kenangan Perpisahan

Sobat ^^ aku hanya pengen berbagi nih. Kemaren Rabu tepatnya tanggal 30 Mei 2012, sekolah aku mengadakan acara pengukuhan dan perpisahan. Bertempat di lapangan SMP Negeri 5 acara berjalan dengan meriah dan mewah. Semua serba WOW karena siswa-siswi SMP Negeri 5 memakai pakaian Nasional Indonesia yaitu Kebaya dan Jas. Kecantikan wanita sangat terlihat disana dan kegagahan pria saat memakai jas. Undangannya pun gak kalah hebat, karna udah dibentuk sedemikian cantik dan indahnya. So, langsung aja nih aku tunjukkin kepada kalian kemewahan dan keseruannya.



















Hanya ini dulu yang saya publikasikan, selainnya masih pribadi. Makasih wassalam ^.^

Senin, 07 Mei 2012

Biodata dan foto Rio Dewanto

Rio Dewanto
foto-foto di sini nih kawan. Gue ngefans banget sama cowok satu ini. Kalo ditanyain kenapa pasti aku jawab karena dia jago akting juga mempunyai paras yang ganteng dan auranya itu seksi gan hahaha. Ditambah dengan ototnya yang keker dihias dengan tampilan tatonya yang nyampe dada itu. Oh tuhan, sempurna ya dia hihihi ngiri nih. Cewe mana coba yang gak pada nempel sama dia. So, ini buktinya nih. Lihat ----------->>>>>

































Biodata
Nama: Rio Dewanto
TTL: Jakarta, 27 agustus 1987
Tinggi badan: 185
Terkenal: sejak main di sinetron "cucu menantu" sebagai Bagas
Kekasih: Atiqah Hasiholan
Hoby: ngumpulin jam arloji ( skrang punya lbih dari 30 )
Agama: Islam
Status: Lajang ( untuk sekarang )
Karir: pemain aktor yang hebat

Jumat, 04 Mei 2012

My First Kiss



        Aku cewe paling ribet satu dunia. Dara Prahenny itu nama lengkap ku tapi biasa di panggil henny sama teman-teman ku. Aku anak SMA Swadaya 4 Jakarta. Hobby ku makan permen karet dan dengerin lagu. Hal yang paling aku benci adalah baca buku novel tentang percintaan.
      Pagi aku berangkat ke sekolah. Dengan sepeda motor besar biru aku itu. Dan biasa di jalan macet bikin boring dan nyeselin. Tpi gak bertahan lama sih. Oke, sampai di sekolah aku di sambut sama sii mulut centil. Ia adalah Tiya, sahabat yang paling setia bagi aku. Orangnya emang agak sedikit centil sih beda 18o derajat sama aku. “Hen, tau gak? Aku tadi ketemu sama anak baru loh, sumpah orangnya guanteng abies dehh !!” kata Tiya dengan nada centilnya. “Masa sih?” jawabku sambil jalan pergi. “Ih koq di tinggalin sih, tunggu Henny!”sahut Tiya. Yayaya aku cewe paling cuek kata temen-temen aku. Tapi whatever aku gak peduli tuh.
      Setelah aku pergi menuju kantin, tiba-tiba ada cowo nabrak aku. “Astaga bajuku” gurau ku karena kaget. “Uh sory sory aku gak sengaja,”sahut cowo yang aku tak kenal. “Tu kan baju aku jadi kotor gara-gara kena minuman kamu”Ucapku dengan nada kesel. “Iya maaf aku juga gak sengaja, lagian kamu jalannya sembarangan”jawabnya. “Enak ajja, kamu tu jalan gak pake mata asal nabrak-nabrak ajja”Sahutku. Hampir aku mau berantem ma itu cowo tapi untung ada Tiya yang segera melerai. Bel berbunyi waktunya masuk kelas. Seperti biasa ibu Santiana masuk, tapi kali ini beliau membawa seorang anak baru. Ternyata anak itu adalah anak yang barusan nabrak aku. Parahnya ia duduk di sebelah aku. “Kamu beruntung Hen, coba ajja aku jadi kamu pasti udah aku embat tuh cowo” Kata Lila anak satu kelas aku. Tapi aku hanya diam karena males ngomong sama mereka.
      Pelajaran selesai dan semua anak SMA Swadaya 4 keluar dari kelas. Begitu juga dengan aku tapi aku gak pulang ke rumah karena harus mampir ke toko musik. Seperti biasa aku beli gitar buat nambah koleksi di rumah. Mulai dari A sampai Z aku punya. Setelah berhasil milih gitar yang aku suka trus aku pulang. Waktu di jalan aku liat Roy, anak baru yang bikin aku kesel tadi pagi. Aku liat dia lagi baca novel gitu. Setelah aku noleh Roy yang kedua kalinya ternyata ia menghilang entah kemana dan meninggalkan sebuah buku di dekat ia berdiri tadi. Tanpa pikir panjang buku itu aku ambil dan bawa pulang. Sampai di rumah aku langsung berbaring di kasur. Tak sengaja buku itu terbuka pada halaman tengah. Karena aku penasaran buku itu aku baca dari awal hingga akhir. Dari situ aku heran, sejak kapan aku mulain membaca novel. Ceritanya lucu juga lumayan berkesan. Dan aku baru tau ternyata novel itu menarik juga judulnya My First Love. Aku harus meletakkan buku itu dan mengembalikan kepada pemiliknya. Sekarang aku mau nyoba Gitar baruku.
      Jam udah menunjukan pukul 6 pagi. Segera mandi dan berpakain seragam. Rambutku gak terlalu bagus jadi aku kuncir satu ajja. Dan waktunya berangkat dengan sepeda motor kesayangan ku ini. Sesampainya di sekolah aku langsung nyari si Roy cowo nyebelin itu. “Ada liat si Roy gak?” tanyaku kepada Tiya. “Ciyee ngapain nyari si Roy? Bukannya benci?” jawab Tiya sambil senyum-senyum. “Enggak koq cuman pengen ngembalikan buku ini” balasku sambil menunjukkan buku novelnya. “Oh gitu ya, kayanya Roy ada di kantin makan bakso”ucapnya sambil menunjuk kearah kantin. Segera aku pergi dan nemuin Roy di kantin. “Roy, ini buku kamu ya?” tanyaku sambil menunjukkan novel itu. Roy hanya diam dan tersenyum. “Koq diam sih? Budek ya?”ucapku dengan kesalnya. “Sebenarnya itu bukan buku aku,” sahutnya dengan lembut. “Trus buku siapa dong?” Tanyaku kembali sambil duduk di dekatnya. “Itu buku almahrum kakek ku jadi waktu itu sebelum kakek aku meninggal ia nitipkan buku itu padaku. “Hah?” heranku. “Kenapa?” jawabnya. Ternyata aku baru tau bahwa buku itu sangat berharga baginya dan aku kini salah menilainya. Di balik sifatnya yang nyebelin dan bikin kesel itu terdapat sifatnya yang penyayang terutama kepada kakeknya itu. Aku kini salah menilainya.
      Sejak kejadian itu aku mulai akrab dengan Roy. Sorenya Roy ngajak jalan aku. Entah kenapa aku enggan menolak ajakannya. Dengan tampilan yang beda aku di jemput Roy dengan Tander hijaunya. Senang itulah yang aku rasakan waktu bersamanya. Di jalan aku di suruh Roy untuk pegangan dan aku bahkan memeluknya saat di jalan karena Roy melaju super cepat. Ketika sampai Mall kami bersenang-senang layaknya orang pacaran. Beli eskrim, suap-suapan, makan-makan, foto-foto, main-main. Terakhir Roy ngajak nonton, ia yang memaksa kalau aku Cuma ngikut ajjah. Beli tiket trus nunggu setengah jam. Akhirnya aku dan Roy bisa memasuki Ruangan luas dan layar lebar. Saat kami masuk dan menduduki bangku paling belakang lampu di matikan. Ruangan gelap dan hanya film yang tertuju. Aku bingung banyak orang berpasangan yang menonton di sekeliling aku. Saat film di putar aku menjadi tegang dan fokus kepada film yang berjudul KUNTILANAK KEMBAR itu. Rasa takutku muncul waktu cerita di pertengahan. Tanpa sadar tangan sebelah kanan ku hangat dan sebelah kiri ku dingin, Ternyata Roy megang tangan kanan ku dengan erat. Ya Tuhan ada apa ini, perasaan ku kacau ada senang, takut dan sedih semuanya bercampur menjadi satu. Sesaat ada adegan yang seram aku takut dan berteriak saat itu juga aku di peluk erat sama Roy. Sumpah aku tidak pernah membayangkan sebelumnya. Dua jam berlalu dan film udah habis dengan cerita yang mengharukan.
      Keluar dari bioskop aku ngomel-ngomel sama Roy. Serta marah-marah kepadanya soal kejadian di dalam tadi. Aku minta penjelasan darinya tapi Roy hanya diam. Tiba-tiba Roy mengecup bibirku dan memelukku. Kecupan bibirnya membuatku berhenti ngomel, bibirnya menempel di bibirku dan yang bisa kurasakan hanya kenikmatan sesaat. Setelah melepas kecupannya Roy membisikkan sesuatu kepadaku “Jangan suka marah kalo jadi cewe,”bisiknya di telingaku. Aku tak dapat berkata apa-apa sekarang karena masih kaget. Ya tuhan ini adalah ciuman pertama ku. Membuatku malu karena Roy menciumku di hadapan orang banyak. My first kiss ku bersama Roy dan tak pernah aku bayangkan sebelumnya. Setelah dari bioskop Roy mengajakku ke studio musik. Ternyata dia tau kesukaaanku membuatku semakin terkagum kepadanya. Puas nyanyi dan bermain musik kami memutuskan untuk pulang karena hari sudah malam.
      Sesampainya aku di rumah ternyata Roy menyelipkan kado kecil untukku yang berisi tulisan ‘Henny aku tunggu kamu besok di taman sekolah by Roy’ . Apa maksudnya yah.. tanpa pikir panjang aku langsung tidur karena sudah terlalu capek jalan seharian bersamanya.
      Kriiingggggg (bunyi alarm). “What? Jam 8 astaga aku belum bangun dan...”gurauku. Tak lama aku tiba disekolah dan untungnya ibu Santiana belum masuk. “Henny, sepatu kamu mana?” tanya Tiya dengan heran. Dan astaga aku lupa pakai sepatu dan masih pakai sendal tidur. Dan tiba-tiba Roy meminjamkan sepatunya untukku. “Wah makasih ya Roy,” ucapku tersenyum. “Ayo cepat pakai cewe bawel,” sahut Roy dengan cueknya. “Iya sabaran dikit kek”sahutku manja. Dari situ aku berpikir klo Roy emang cuek, nyebelin tapi romantis. Bu Santiana masuk dan kami belajar dengan tenang. Beliau ngasi tugas buat siswanya, tugas yang paling aku benci yaitu di suruh ngebuat novel pengalaman. Berhubung aku gak bisa jadi aku minta ajarkan sama Roy, dia kan ahli masalah buku-membuku. Waktu istirahat aku gunakan untuk pergi ke perpus sama Tiya. Dan ini baru pertama kalinya masuk perpustakaan. Aku bingung nyari judul yang bagus jadi nyari inspirasi dari sini. Dari sekian rak buku akhirnya aku nemuin buku pada rak buku ketiga  judulnya menarik dan buat aku penasaran. Setelah aku mau ngambil buku itu ternyata ada tangan lain yang mau ngambil buku yang sama. Aku heran ternyata itu Roy, dia pengen ngambil buku itu juga. Terjadi perdebatan antara kami berdua. Pertikaian antara kami membuat penjaga perpus marah dan mengusir kami. “Tukkan ini semua gara-gara kamu,” kataku sambil marah kepadanya. “Kamu tu coba aja buku itu serahkan ke aku jadi kan gak kaya gini”sahutnya marah balik. Aku langsung pergi masuk kelas dan masalah Tiya aku gak tau lagi.
      Sepulang sekolah aku pergi ke Mall. Karena males pulang ke rumah. Kali ini aku sendirian tanpa ada teman yang nemenin soalnya Tiya lagi sibuk ngurus mamahnya yang sakit stroke. Seperti biasa aku makan dengan mesan jus lemon kesukaanku. Sambil mikirin novel yang aku buat nanti. Di atas buku tugasku aku nulis apa yang ada dipikiranku. Aku tak sadar akan apa yang aku tulis. Ternyata aku sudah nulis 20 halaman buat novelku nanti. Yang membuat aku heran adalah aku terinspirasi dari kejadian kemaren bersama Roy. Sepuasnya aku jalan aku langsung pulang ke rumah.
      Esoknya aku dapat pujian hebat dari Bu Santiana. Semua anak-anak pada nanya gimana aku ngebuatnya kecuali Roy, karena dia udah tau kalau cerita itu tentangku bersamanya. Dia hanya tersenyum manis kepadaku. Sejak itu aku menyukai pelajaran bahasa Indonesia dan pastinya menyukai novel.
      Setelah  jam pelajaran habis Bapak Boy gak masuk. Nama beliau yang asli bukan Boy tapi Susanto tapi anak-anak biasa manggil Boy karena waktu itu ada kejadian. Jadi waktu itu ada acara perpisahan kaka kelas yang dulu, beliau nyumbang hiburan yaitu nyanyi lagu judulnya Boy padahal lagu itu buat perempuan ke laki-laki tapi di tangan Bapak yang ngajar biologi ini semua terbalik malahan dari laki-laki ke perempuan. Sejak itu para murid nyapa si Bapak Boy. Jam kosong itu aku duduk di depan kelas sambil ngelamun. Tiba-tiba Yadi datang dan menyapa aku. Aku nyapa balik dan tersenyum. Dengan suaranya yang khas dia nanya kepadaku masalah patah hatiku kemaren karena putus dari Sani. Aku bilang aja kalo aku gak ingat apa-apa lagi masalah itu. Yadi adalah cowo yang paing banyak di taksir para cewe-cewe di SMA Swadaya 4 ini. Secara Yadi kan tinggi, ganteng, putih, manis, baik, kaya, gak sombong, perhatian, ramah dan lain –lain. Justru itu banyak yang pada naksir tapi aku gak. Yadi adalah teman yang paling awal hadir setelah aku putus sama Sani sebelum Tiya datang. Jadi aku anggap dia temen spesial buat aku.
Beberapa lama aku ngobrol sama Yadi tak lama Tiya datang. Anehnya Tiya datang dengan senyum-senyum sendiri gak jelas. Setelah Yadi pergi ke kantin, Tiya bilang sesuatu sama aku. “Hen, Yadi itu ganteng yah?” ucap Tiya sambil megang kipasnya. “Emang dari dulu juga” jawabku sambil melihat ke arah Yadi. “Kayanya aku suka deh sama Yadi”sahutnya kembali dengan malu. “Hhahahahaha kamu suka?” tertawaku mendengar ucap Tiya yang konyol bagiku. “Koq ketawa sih? Ada yang salah yah?” Sahut Tiya dengan cemberut.   “Nggak ada sihh tapi kamu suka sama diya? Oh tidakk” omongku sambil jalan ke kantin. “Alaaa ditinggalin lagi, huh tunggu dongg...” kejarnya.
      Arah jalanku terhenti setelah melihat puluhan siswa rame dan sibuk membicarakan sesuatu. 
Lila menghampiri ku, iya memberitahukan ku sebuah kabar yang tak terbayangkan sebelumnya. Roy terbunuh oleh Gana dengan pisau tajamnya. Menurut berita Gana menusuk perut sebelah kanan atas Roy. Diduga Gana sudah membencinya dari awal Roy masuk ditambah Roy yang sok disekolah. Tapi aku sebelumnya tidak percaya dengan semua itu. Lalu dipertegas oleh Tiya beserta bukti.
      Aku benar-benar tidak terima dengan kedaan ini. Apalagi melihat sepatunya yang aku kenakan dikaki ku sekarang ini. Air mata ini tak berhenti mengalir dan aku tidak tahu harus menghabiskan berapa tisu untuk itu. Kenangan di bioskop itu telah berlalu dan akan menjadi peristiwa takkan bisa terlupakan bersamanya.
      Ingin ku ucapkan padanya bahwa aku.....

AKU RINDU KAMU
AKU CINTA KAMU
AKU SUKA KAMU
KAMU SEGALA-GALANYA BAGIKU

tapi tak dapat terpungkiri dia telah pergi dan takkan pernah muncul di depanku lagi. Semua gara-gara Gana, ingin rasanya ku membunuhnya dengan tanganku tapi semua akan sia-sia karena Roy takkan pernah kembali lagi.
Saat pemakamannya aku tak sanggup datang mlihat wajahnya.

Keesokan harinya ku beraktifitas seperti biasa namun seperti ada yang kurang dari hidupku. DIA PERGI MEMBUATKU SEOLAH2 JUGA PERGI.

OH MY GOD!!! I’M VERY VERY LOVE ROY ...
JUST ROY..

Beberapa minggu kemudian..



Aku jalan ke sebuah studio musik baru di sekitar sekolahku. Disana aku mencoba memainkan alat musiknya dengan kunci g. Ku tak sadar apa yang ku lakukan. Kuhancurkan seluruh isi studio dengan gitar yang ku lempar ditembok bahkan drum yang tak bersalah ikut hancur. Mungkin aku masih sedih kehilangannya. Tak pedulii harus ku bayar berapa demi ketemu dengan dirinya “Roy”.












Ku berharap akan ada sebuah cinta yang baru untukku. Semoga dia selalu berada dalam sisiNya yang bahagia.


I HOPE YOU LOVE ME CAUSE ME LOVE YOU..................... FOREVER !!


Kamis, 03 Mei 2012

Jack dan kacang buncis

Pada suatu hari, seorang janda miskin yang mempunyai seorang anak yang bernama Jack. Mereka sangat miskin dan mereka tidak mempunyai apapun kecuali seekor sapi. Ketika sapi itu menjadi tua dan besar, ibunya si Jack menyuruh si Jack untuk menjual sapinya ke pasar. Dalam perjalanan ke pasar, Jack bertemu seorang tukang daging yang memiliki beberapa kacang buncis yang cantik di tangannya. Tukang daging mengatakan kepada si Jack bahwa buncis tersebut sangat berharga dan membujuk si Jack yang tolol tersebut untuk menukar sapinya dengan buncis-buncis.
Jack membawa buncis kerumah dengan senang hati. Ketika dia bercerita kepada ibunya, ibunya sangat marah. Buncis – buncis itu dilempar keluar jendela dan menyuruh si Jack pergi tidur dengan tidak member makan malam. Pagi berikutnya ketika dia melangkah keluar, Jack melihat yang luar biasa, dia terkejut buncis tersebut sudah tumbuh besar mencapai awan. Si Jack ingin mengetahui dan memanjat. Sampai di langit dia melihat istana yang sangat besar/indah. Dia sangat terkagum melihat istana yang sangat besar.
Tiba – tiba seorang anak laki – laki yang tampan mendatanginya dan berkata “Jack lihat istana ini. Di dalam istana ada seorang raksasa yang sangat kejam dengan isterinya. Tuhan punya rencana sampai akhirnya mereka hidup sampai kamu datang karena mereka sangat kejam. Saatnya sekarang kamu harus merampas punya ayahmu dari mereka, dia harus membantu. Pria tersebut hilang.
Jack tiba di istana dan berdiri di depan pintu. Jack menyapa isteri raksasa dan dia mengatakan sesuatu untuk makan dan minum karena dia sangat lapar. Isteri raksasa mengomel tetapi akhirnya dia memberikan sarapan yang bagus. Si Jack belum selesai makan ketika dia merasakan rumah itu tidak nyaman, “Oh tidak, suamiku datang” tangis si isteri raksasa. “ Apa yang harus ku lakukan? “.
Dengan cepat raksasa betina itu membuka lemari yang sangat besar dan menyembunyikan Jack disitu. Sesaat kemudian dia mendengar suara kaki yang besar, suaranya itu  seperti gemuruh dan dia menjerit diluar.
“Fee, fi, fo, fum! Saya mencium bau manusia, saya mau makan. Satu pendapat yang baik. Jack sangat ketakutan dan dia menjadi tidak nyaman.
“ Sayang ku “, ulang perempuan itu, “ ini hanya bau enak dari steak daging gajah yang aku masak untuk kamu”. Dan dia mempersiapkan makanan untuknya.
Setelah makan si raksasa membuka sebuah kotak dan menaruh di luar beberapa tas yang isinya emas dan dia turun untuk menghitungnya lalu dia bertanya kepada isterinya untuk mengambil telur emas ayam betina sambil bernyanyi. Dia membawa dan raksasa berkata “ letakkan” dan meletakkan telur-telur emasnya. Segera raksasa mendengkur sampai rumahnya itu bergetar.
Dengan hati-hati si Jack membuka lemari dan merayap. Dia mengambil salah satu kantong emas dan menangkap ayam yang bertelur emas.
Sayangnya ayam tersebut berkokok ia membangunkan raksasa namun sebelum raksasa itu cukup sadar, jack lari dari istana tersebut dia berlari cepat lalu dia memanjat pohon buncis tersebut dan dia memanjat turun sampai kerumahnya. Mereka hidup bahagia dengan tas emas dan telur emas.
Tidak lama setelah itu mama si Jack jatuh sakit. Banyak dokter untuk menyembuhkannya tetapi tidak satupun dokter yang berhasil. Wanita itu menjadi sedih dan dia tidak sanggup hidup lagi meskipun dia dan anak laki-lakinya kaya. Jack sangat bingung karena dia sangat mencintai ibunya.
Tiba-tiba dia puny ide, “mungkin di istana sana ada sesuatu yang dapat menyembuhkan ibunya” ingat dia. Jadi pada pagi yang cerah dia lekas naik ke bunga mawar dan manjat kepohon buncis, dipanjat dan di panjat sampai dia mencapai puncak.
Tapi kali ini dia mendapati dirinya di dalam semak di dalam kebun istana. Ketika dia datang untuk mendekat dia mendengar raksasa berteriak, “ Sayang, bawakan aku harpa emas ku “. Maka raksasa wanita membawanya dan meletakkannya di atas meja di samping raksasa itu. Kemudian raksasa itu berkata “Menyanyilah” dan si harpa emas bernyamyi dengan sangat indah dan dia terus bernyanyi sampai raksasa itu tertidur dan mendengkur seperti halilintar.
Kemudian, Jack dengan cepat memanjat ke atas meja dan melarikan diri dengan harpa ditangannya, tetapi harpa itu  berteriak “Tuan! Tuan!” raksasa itu terbangun, dia tidak tahu apa yang barusaja terjadi. Tetapi kemudian dia menyadarinya dan mulai mengejar Jack.
Anak itu melarikan diri seperti kilat dengan harpa dan akhirnya tiba di bagian atas kacang buncis. Dia mulai turun secepat mungkin. Ketika Jack sampai di tanah, dia memanggil ibunya, “Lihat apa yang aku bawa untuk mu”. Si harpa mulai memainkan melodi yang memikat dan ibunya tersenyum bahagia.
Tetapi di atas sana di dalam awan, raksasa yang kehilangan jejak Jack mendengar nyanyian harpa. Jack menyadari bahwa bagian bawah kacang buncis yang tebal bergetar pada bagian bawah akibat sesuatu yang sangat berat. Raksasa berusaha turun ke bumi.
Tanpa menunggu lagi Jack mengambil kampak dan menebang buncis berulang kali. Alhasil, raksasa dan tumbuhan itu menghantam tanah dengan suara yang sangat besar, hantaman itu membunuh raksasa itu seketika.
Jack dan ibunya berpelukan, dan merasa bahagia atas apa yang terjadi. Sejak saat itu, mereka hidup bahagia dan berkecukupan. Mereka juga berlaku baik dan murah hati terhadap orang lain.